Wapada! Serangan Stroke Berisiko Lebih Tinggi Pada Lansia
Serangan Stroke Berisiko Lebih Tinggi Pada Lansia - Penyakit Stroke merupakan salah satu penyakit yang diakibatkan oleh tersumbatnya aliran darah otak atau pecahnya pembuluh darah orak. Stroke juga diakibatkan oleh penyumbatan pembuluh darah otak yang dapat menimbulkan gejala lemak pada sebelah sisi tubuh. Sedangkan stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah orak juga dapat menimbulkan gejala seperti, penurunan kesadaran, nyeri kepala yang hebat, dan rasa mual dan juga muntah.
Serangan stroke juga bisa terjadi pada siapa saja tanpa melihat usia. Namun, usia juga salah satu faktor resiko stroke yang mana semakin tua usia maka risiko serangan stroke akan lebih tinggi. Adapun beberapa faktor resiko serangan stroke, antara lain gaya hidup yang tidak sehat, memiliki riwayat darah tinggi, memiliki penyakit metabolisme seperti kencing manis, kadar kolesterol tinggi dan juga lain sebagainya.
Serangan Stroke Berisiko Lebih Tinggi Pada Lansia
Usia adalah faktor risiko stroke yang dikarenakan proses penuaan yang terjadi pasa semua organ tubuh dan pembuluh darah otak menjadi rapuh. Diindonesia sendiri, serangan stroke ini banyak terjadi pada usia dibawah 45 tahun yang dimana karirnya yang masih menanjak. Demikian pula pada usia 45-60 tahun yang dimana seseorang masih ada pada puncak karirnya.
Selain faktor utama terjadinya serangan stroke adalah usia, akan tetapi tingkatan stres yang dialami oleh lansia juga dapat memicu terjadinya serangan penyakit stroke. Adapun beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan resiko stroke yang terjadi pada orang dewasa paruh baya dan lanjut usia atau lansia, diantaranya stres, depresi, dan perasaan negatif juga yang dapat membuat para lansia akan lebih berisiko terkena stroke.
Bahkan menurut salah satu studi menyatakan bahwa faktor perasaan negatif juga dapat berisiko 2kali lipat terkena serangan stroke ringan atau transient ischaemic attack (TIA). Dan dalam studi yang dirilis oleh jurnal dari American Heart Association. Menyatakan, dalam penelitinya stres kronis dapat
meningkatkan risiko stroke dan TIA hingga 59 persen. Sementara, gejala
depresi meningkatkan risiko stroke hingga 86 persen.
Nah untuk itulah bagi anda yang memiliki keluarga yang sudah lansia atau lanjut usia untuk terus menjaga tingkat emosi, depresi dan stres, agar risiko penyakit stroke ini dapat dihindari dan dapat dicegah sejak dini.
Demikian artikel yang kami sampaikan tentang Serangan Stroke Berisiko Lebih Tinggi Pada Lansia, semoga dengan adanya informasi ini bisa bermanfaat bagi anda semua. Terimakasih :) !
Komentar
Posting Komentar